Pada
pembahasan sebelumnya kita telah membahas terkait beberapa biomolekul,
diantaranya ada gula, karbohidrat, protein, dan asam amino. Pada pembahasan
kali ini kita akan lebih memfokuskan pada protein.
Protein
sendiri adalah berasal dari bahasa yunani yaitu “proton” yang dapat diartikan
sebagai “yang paling utama”. Protein ini termasuk kedalam senyawa organik
kompleks yang mana ia memiliki bobot molekul yang tinggi. protein ini terdiri
dari beberapa asam amino yang mana antar asam amino yang satu dengan yang lain
dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Protein
ini memiliki beberapa struktur yaitu struktur primer, struktur sekunder,
struktur tersier, dan struktur kuartener yang
masing-masing memiliki bentuk yang berbeda.
Berdasarkan
asam amino yang menyusun, protein ini dapat dibedakan menjadi tiga macam,
diantaranya
1.
Protein
sempurna
Proteini jenis
ini memiliki kandungan asam amino yang sangat lengkap. Protein jenis ini umunya
dditemukan pada protein hewani, atau seperti albumin pada putih telur.
2.
Protein
kurang sempurna
Protein yang
termasuk golongan ini memiliki asam amino yang jumlahnya sidikit walaupun
lengkap. Hal ini menyebabkan protein ini hanya bisa mempertahankan keperluan
jaringan yang telah ada tapi tidak bisa mendukung pertumbuhan. Seperti gladin
pada gandum.
3.
Protein
tidak sempurna
Protein jenis
ini tidak bisa mencukupi pertumbuhan karna hanya memiliki asam amino yang
sangat terbatas. Seperti zein pada jagung.
Protein banyak sekali memberikan manfaat bagi tubuh makhluk hidup.
Maka dari itu pemenuhan sumber makanan yang kaya akan protein sangat dibutuhkan.
Berikut beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yang terbagi menjadi
protein hewani dan nabati.
1.
Protein Hewani
Protein hewani dikatakan sebagai protein yang dapat ditemukan dari
hewan. Meskipun protein hewani ini mengandung mutu protein yang lebih baik,
tapi protein hewani ini juga umunya memiliki kandungan kolesterol yang cukup
tinggi.
Telur
Telur merupakan
protein nabati yang memiliki kandungan protein yang berbeda antara putih dan
kuning telur. Kuning telur mempunyai kandungan lebih tinggi dibandingkan
kandungan protein yang ada pada putih telur.
Susu
Selain telur,
susu juga memiliki kandungan protein yang besar. protein yang dimiliki oleh
susu ini berbeda berdasarkan jenis susunya.
Daging Unggas
dan Daging Ruminansia
Ikan
2.
Protein Nabati
Tahu Tempe
Tahu
dan tempe merupakan sumber protein yang berasar dari bahan baku berupa kedelai.
Tahu mengandung protein 10,9 gram per 100 gramnya sedangkan tempe mengandung
20,8 gram.
Kacang Kedelai
Kacang
kedelai merupakan sumber protein yang dapat dikonsumsi secara langsung atau
diolah menjadi beberpa makanan seperti susu kedelai, tahu, dan tempe. Setiap 100
gram kacang kedelai mengandung 40,4 gram protein.
Kacang Polong
kacang
polong juga memiliki kandungan protein yang tinggi ysitu 8 gram setiap satu
gelas kacang polong. Kacang polong juga mengandung leusin yang merupakan asam
amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk kelancaran metabolisme.
Proses Masuknya Protein dalam Tubuh
Protein ini akan masuk ke tubuh melalui mulut yang mengalami proses
kunya mengunyah agar makanan tersebut menjadi lebih kecil sehinggan proses
pencernaan dapat berjalan dengan lancar. Protein ini akan diubah menjadi bentuk
yang jauh lebih kecil dan sederhana yaitu menjadi asam amino dengan bantuan
suatu enzim yaitu enzim protease. Asam amino bukanlah ukuran yang paling kecil
masih ada ukuran yang lebih keci lagi yaiti sebagai peptida. Pengubahan dari
asam amino menjadi peptida ini diperlukan kjuga bantuan enzum yaitu enzum
pepsin. Meskipun bentuk itu sudah kecil dan sederhana, namun proses penyerapan
oleh tubuh belum bisa dilakukan dah harus dilakukan proses pencernaan lebih
lanjut menjadi bentuk lebih sederhana lagi. Proses perubahan menjadi bentuk
yang lebih sederhana atau menguraikan asam amino dan protein lagi ini akan
memerlukan beberapa enzim diantaranya enzim tripsin, kimotripsin, dan
karboksipeptidase. Bentuk sederhana dari asam amino yang diperoleh ini akan
diserap oleh usus halus tepatnya dibagian vilii dan mikrovili. Setelah dilakukan
proses penyerapan itu, asam amino ini akan ikut serta masuk ke aliran darah
dengan beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh lainnya dan aliran darah ini akan
membagikan asam amino keseluruh sel dan bagian tubuh yang membutuhkan. Apanila jumlah
asam amino ini berlebih, maka akan dioksidasi untuk menghasilkan energi melalui
suatu proses yaitu respirasi. Adapun hasil akhir dari proses respirasi yang
emnggunakan asam amino ini adalah CO2, H2O, NH3, dan
NH4OH. Yang mana masih-masing akan dikeluarkan oleh tubuh. Dimana CO2,
H2O akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh, H2O
juga dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Sedangkan NH3,
dan NH4OH akan diubah menjadi urea dahulu di organ hati karena
senyawa ini adalah senyawa toksik yang membahayakan sel. Nantinya setelah dalam
bentuk urea akan dikeluarkan dalam bentuk urin.
Permasalahan
1.
Kebanyakan
orang mengkonsumsi telur dengan cara memasaknya setengah matang dengan tujuan
agar protein dan gizinya tidak berkurang. Namun, ada beberapa kasus terkait
keracunan telur setengah matang. Lalu bagaimana sebaiknya memasak telur yang
benar agar kandungan proteinnya tidak hilang atau menurun serta tidak
menyebabkan keracunan?
2.
Tahu
dan tempe merupakan protein yang sama-sama berasal dari bahan baku berupa kacang
kedelai namun memiliki kandungan protein yang berbeda. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Mohon dijelaskan!
3.
Seperti
dijelaskan diatas bahwa proses pencernaan protein ini melibatkan banyak enzim. Lalu
jika salah satu fungsi enzim terganggu, apakah akan bermasalah terhadap proses
pencernaan itu sendiri? Atau fungsi enzim yang terganggu itu bisa di gantikan
dengan enzim lainnya?
Hai yuli! Baiklah saya akan menjawab permasalahan no.2 hal yang menyebabkan kandungan protein antara tahu dan tempe berbeda adalah yaitu dari proses pembuatan nya. Pada proses pembuatan tempe, biji kedelai lebih banyak terekstraksi dengan air di bandingakan dengan proses pembuatan tempe, hal inilah yang menyebabkan kandungan protein pada tempe lebih besar dibandingkan tahu.
BalasHapusSekian, terimakasih
Saya Lara (A1C117062)
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1.
Penyerapan nutrisi antara telur mentah dan matang dalam tubuh tampaknya agak berbeda. Nutrisi (terutama protein) dalam telur yang sudah dimasak lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan nutrisi dalam telur mentah. Hal ini karena pemasakan telur mengubah struktur protein dalam telur. Sehingga, telur yang sudah dimasak mempunyai struktur protein yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Jadi, walaupun jumlah protein dalam telur mentah dan matang sama, tapi tubuh lebih mampu memanfaatkan protein dari telur matang.
Proses pemasakan yang baik agar kandungan telur tidak hilang, yang saya ketahui dan sudah umum adalah dengan merebus telur. Walaupun kuning telur mengeras, kandungan nutrisi nya tidak begitu menghilang. Hal ini dikarenakan pada saat memasak kuning telur tidak terkena oksigen.
Keamanan antara telur mentah dan telur matang tentu berbeda. Telur mentah, walaupun kelihatannya dalam kondisi baik, tapi mungkin saja telur tersebut membawa bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat ditemukan dalam kulit telur maupun di dalam telur. Oleh karena itu, perlu memasak telur untuk membunuh kemungkinan bakteri yang ada dalam telur.
Baiklah disini saya akan mencoba membantu menjawab permasalahan dari Yuli yaitu pada nomor 3
BalasHapusMenurut pendapat saya benar sekali bahwa proses pencernaan protein itu banyak sekali melibatkan enzim - enzim dan apabila ada salah satu fungsi enzim itu terganggu mungkin karena disebabkan oleh diri kita sendiri misalnya kita lagi dalam kondisi sakit, mengkonsumsi obat atau lagi diet. Dan jawabannya pasti akan bermasalah terhadap tubuh kita sendiri seperti yang saya jelaskan diatas. Dan fungsi enzim yang terganggu itu tidak bisa digantikan dengan enzim lainnya karena setiap enzim mempunyai fungsinya sendiri. Tetapi bisa mengkonsumsi enzim tambahan dari luar.
Semoga membantu
Terima kasih