Selasa, 15 Oktober 2019

Biomolekul Protein



Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas terkait beberapa biomolekul, diantaranya ada gula, karbohidrat, protein, dan asam amino. Pada pembahasan kali ini kita akan lebih memfokuskan pada protein.
Protein sendiri adalah berasal dari bahasa yunani yaitu “proton” yang dapat diartikan sebagai “yang paling utama”. Protein ini termasuk kedalam senyawa organik kompleks yang mana ia memiliki bobot molekul yang tinggi. protein ini terdiri dari beberapa asam amino yang mana antar asam amino yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Protein ini memiliki beberapa struktur yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener yang  masing-masing memiliki bentuk yang berbeda.
Berdasarkan asam amino yang menyusun, protein ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya
1.      Protein sempurna
Proteini jenis ini memiliki kandungan asam amino yang sangat lengkap. Protein jenis ini umunya dditemukan pada protein hewani, atau seperti albumin pada putih telur.
2.      Protein kurang sempurna
Protein yang termasuk golongan ini memiliki asam amino yang jumlahnya sidikit walaupun lengkap. Hal ini menyebabkan protein ini hanya bisa mempertahankan keperluan jaringan yang telah ada tapi tidak bisa mendukung pertumbuhan. Seperti gladin pada gandum.

3.      Protein tidak sempurna
Protein jenis ini tidak bisa mencukupi pertumbuhan karna hanya memiliki asam amino yang sangat terbatas. Seperti zein pada jagung.
Protein banyak sekali memberikan manfaat bagi tubuh makhluk hidup. Maka dari itu pemenuhan sumber makanan yang kaya akan protein sangat dibutuhkan. Berikut beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yang terbagi menjadi protein hewani dan nabati.
1.      Protein Hewani
Protein hewani dikatakan sebagai protein yang dapat ditemukan dari hewan. Meskipun protein hewani ini mengandung mutu protein yang lebih baik, tapi protein hewani ini juga umunya memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi.
Telur
Telur merupakan protein nabati yang memiliki kandungan protein yang berbeda antara putih dan kuning telur. Kuning telur mempunyai kandungan lebih tinggi dibandingkan kandungan protein yang ada pada putih telur.
Susu
Selain telur, susu juga memiliki kandungan protein yang besar. protein yang dimiliki oleh susu ini berbeda berdasarkan jenis susunya.
Daging Unggas dan Daging Ruminansia
Ikan
2.      Protein Nabati
Tahu Tempe
Tahu dan tempe merupakan sumber protein yang berasar dari bahan baku berupa kedelai. Tahu mengandung protein 10,9 gram per 100 gramnya sedangkan tempe mengandung 20,8 gram.

Kacang Kedelai

Kacang kedelai merupakan sumber protein yang dapat dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi beberpa makanan seperti susu kedelai, tahu, dan tempe. Setiap 100 gram kacang kedelai mengandung 40,4 gram protein.
Kacang Polong
kacang polong juga memiliki kandungan protein yang tinggi ysitu 8 gram setiap satu gelas kacang polong. Kacang polong juga mengandung leusin yang merupakan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk kelancaran metabolisme.

Proses Masuknya Protein dalam Tubuh
Protein ini akan masuk ke tubuh melalui mulut yang mengalami proses kunya mengunyah agar makanan tersebut menjadi lebih kecil sehinggan proses pencernaan dapat berjalan dengan lancar. Protein ini akan diubah menjadi bentuk yang jauh lebih kecil dan sederhana yaitu menjadi asam amino dengan bantuan suatu enzim yaitu enzim protease. Asam amino bukanlah ukuran yang paling kecil masih ada ukuran yang lebih keci lagi yaiti sebagai peptida. Pengubahan dari asam amino menjadi peptida ini diperlukan kjuga bantuan enzum yaitu enzum pepsin. Meskipun bentuk itu sudah kecil dan sederhana, namun proses penyerapan oleh tubuh belum bisa dilakukan dah harus dilakukan proses pencernaan lebih lanjut menjadi bentuk lebih sederhana lagi. Proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana atau menguraikan asam amino dan protein lagi ini akan memerlukan beberapa enzim diantaranya enzim tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase. Bentuk sederhana dari asam amino yang diperoleh ini akan diserap oleh usus halus tepatnya dibagian vilii dan mikrovili. Setelah dilakukan proses penyerapan itu, asam amino ini akan ikut serta masuk ke aliran darah dengan beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh lainnya dan aliran darah ini akan membagikan asam amino keseluruh sel dan bagian tubuh yang membutuhkan. Apanila jumlah asam amino ini berlebih, maka akan dioksidasi untuk menghasilkan energi melalui suatu proses yaitu respirasi. Adapun hasil akhir dari proses respirasi yang emnggunakan asam amino ini adalah CO2, H2O, NH3, dan NH4OH. Yang mana masih-masing akan dikeluarkan oleh tubuh. Dimana CO2, H2O akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh, H2O juga dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Sedangkan NH3, dan NH4OH akan diubah menjadi urea dahulu di organ hati karena senyawa ini adalah senyawa toksik yang membahayakan sel. Nantinya setelah dalam bentuk urea akan dikeluarkan dalam bentuk urin.

Permasalahan
1.      Kebanyakan orang mengkonsumsi telur dengan cara memasaknya setengah matang dengan tujuan agar protein dan gizinya tidak berkurang. Namun, ada beberapa kasus terkait keracunan telur setengah matang. Lalu bagaimana sebaiknya memasak telur yang benar agar kandungan proteinnya tidak hilang atau menurun serta tidak menyebabkan keracunan?
2.      Tahu dan tempe merupakan protein yang sama-sama berasal dari bahan baku berupa kacang kedelai namun memiliki kandungan protein yang berbeda. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mohon dijelaskan!
3.      Seperti dijelaskan diatas bahwa proses pencernaan protein ini melibatkan banyak enzim. Lalu jika salah satu fungsi enzim terganggu, apakah akan bermasalah terhadap proses pencernaan itu sendiri? Atau fungsi enzim yang terganggu itu bisa di gantikan dengan enzim lainnya?

3 komentar:

  1. Hai yuli! Baiklah saya akan menjawab permasalahan no.2 hal yang menyebabkan kandungan protein antara tahu dan tempe berbeda adalah yaitu dari proses pembuatan nya. Pada proses pembuatan tempe, biji kedelai lebih banyak terekstraksi dengan air di bandingakan dengan proses pembuatan tempe, hal inilah yang menyebabkan kandungan protein pada tempe lebih besar dibandingkan tahu.
    Sekian, terimakasih

    BalasHapus
  2. Saya Lara (A1C117062)
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1.
    Penyerapan nutrisi antara telur mentah dan matang dalam tubuh tampaknya agak berbeda. Nutrisi (terutama protein) dalam telur yang sudah dimasak lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan nutrisi dalam telur mentah. Hal ini karena pemasakan telur mengubah struktur protein dalam telur. Sehingga, telur yang sudah dimasak mempunyai struktur protein yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Jadi, walaupun jumlah protein dalam telur mentah dan matang sama, tapi tubuh lebih mampu memanfaatkan protein dari telur matang.
    Proses pemasakan yang baik agar kandungan telur tidak hilang, yang saya ketahui dan sudah umum adalah dengan merebus telur. Walaupun kuning telur mengeras, kandungan nutrisi nya tidak begitu menghilang. Hal ini dikarenakan pada saat memasak kuning telur tidak terkena oksigen.
    Keamanan antara telur mentah dan telur matang tentu berbeda. Telur mentah, walaupun kelihatannya dalam kondisi baik, tapi mungkin saja telur tersebut membawa bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat ditemukan dalam kulit telur maupun di dalam telur. Oleh karena itu, perlu memasak telur untuk membunuh kemungkinan bakteri yang ada dalam telur.

    BalasHapus
  3. Baiklah disini saya akan mencoba membantu menjawab permasalahan dari Yuli yaitu pada nomor 3
    Menurut pendapat saya benar sekali bahwa proses pencernaan protein itu banyak sekali melibatkan enzim - enzim dan apabila ada salah satu fungsi enzim itu terganggu mungkin karena disebabkan oleh diri kita sendiri misalnya kita lagi dalam kondisi sakit, mengkonsumsi obat atau lagi diet. Dan jawabannya pasti akan bermasalah terhadap tubuh kita sendiri seperti yang saya jelaskan diatas. Dan fungsi enzim yang terganggu itu tidak bisa digantikan dengan enzim lainnya karena setiap enzim mempunyai fungsinya sendiri. Tetapi bisa mengkonsumsi enzim tambahan dari luar.
    Semoga membantu
    Terima kasih

    BalasHapus

UAS KIMIA ORGANIK III

2. Struktur morfin 3. terpinolene