Sabtu, 28 September 2019

Senyawa Poliena Dan Zat Warna

Senyawa poliena adalah senyawa yang didalamnya memiliki ikatan rangkap yang jumlahnya lebih dari dua. Poliena ini merupakan senyawa yang tersusun atas paling sedikit tiga atom karbon yang terdiri dari ikatan rangkap dan ikatan tunggal. Poliena ini termasuk ke dalam kelompok senyawa organik tak jenuh. Poliena ini terdiri dari ikatan rangkap  yang saling berhubungan dalam suatu proses yang disebut dengan proses konjugasi. Dimana proses konjugasi ini akan menyebabkan munculnya sifat optik yang tidak biasa.
Beberapa senyawa yang termasuk poliena seperti amfoterisin B, nistatin, kandisidin, pimariin, metil partrikin, dan trikomisin. Dimana senyawa-senyawa itu berguna sebagai antibiotik untuk manusia.
Gambar struktur amfoterisin B

Sifat-sifat Poliena
Poliena memiliki sifat yang jarang dimiliki oleh hidrokarbon, yaitu umunya berwarna cerah. Namun dalam keadaan energi serapan, senyawa poliena yang mempunyai banyak ikatan rangkap terkonjugasi dapat diturunkan didaerah yang wilayah spektrum yang terlihat sehingga dapat menghasilkan senyawa yang berwarna. Inilah yang menyebabkan banyak pewarna alami yang memiliki kandungan poliena linier, seperti beta karote yang digunakan sebagai pewarna alami wortel.  Poliena cenderung lebih reaktif jika dibandingkan dengan alkena yang lebih sederhana.

Salah satu senyawa poliena yang biasanya berhubungan dengan zat warna terutama zat warna pada tumbuhan adalah karotenoid. Karotenoid ini merupakan senyawa poliena yang memiliki warna yaitu kuning atau orange. Selain itu karotenoid ini juga dapat menghasilkan warna kuning pucat, jingga terang, atau bahkan sampi ke merah tua. Warna yang dihasilkan oleh senyawa ini disebabkan karena proses hubungan antar ikatan rangkap yang disebut proses konjugasi tadi. Beberapa contoh keratenoid yang menjadi pigmen utama pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
Beta Karoten (Wortel)

α-karoten (Tomat)
  

Xantofil

Permasalahan
1.      Sepeti kita tahu bahwa senyawa poliena dan alkena ini sama-sama terdiri dari ikatan rangkap. Lalu apa yang menyebabkan poliena ini lebih reaktif dibandingkan alkena?
2.      Bagaimanakah senyawa poliena ini dapat mempengaruhi pigmen warna yang terdapat pada suatu tumbuhan?
3.      Salah satu contoh senyawa poliena adalah beta karoten yang merupakan pigmen warna pada wortel. Lalu bagaimana dengan warna wortel yang tidak murni orange, apakah bisa dikatakan karena kekurangan atau terganggunya pigmen beta karoten ini? Mohon dijelaskan.

UAS KIMIA ORGANIK III

2. Struktur morfin 3. terpinolene